Aneksidengan kata ganti persona 3. Aneksi ejektif 4. Aneksi dengan kata kerja 5. Aneksi dengan kata depan JENIS KATA DALAM BAHASA INDONESIA (kata benda, kerja, sifat,ganti,dan bilangan) A. Gorys Keraf menggolongkan jenis kata menurut tatabahasa tradisional : 1. Kata benda 2. Kata kerja 3. Kata sifat 4. Kata ganti 5. Kata bilangan 6. Kata
Jenis Kata dan Fungsinya Menurut Dr. Goris Keraf 1979, hampir semua tata bahasa sekarang mendasarkan pembagian jenis kata menurut Aristoteles. Sebenarnya Aristoteles sendiri tidak membagi kata-kata menjadi 10 jenis kata. Ia hanya meletakkan sistematikanya. Pembagian jenis kata mula-mula terdiri dari 8 jenis kata. Ketika orang-orang Eropa lainnya berusaha menyusun tata bahasa dalam bahasa mereka, mereka menambahkan jenis kata baru sesuai bahasa mereka yaitu kata sandang, dan kata seru interjectio. 1. Noun Kata Benda nomina Kata benda atau noun didefinisikan sebagai nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Pembagian kata benda menurut bagaimana menghitungnya how to count it a. Count noun / Countable noun b. Noncount noun / Mass noun / Uncountable noun Countable noun memiliki bentuk singular dan plural, mereka digunakan bersama dengan singular atau plural verb. Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk, mereka digunakan bersama dengan singular verb. Contohhhhhhh Cat, Chair, Game Countable noun adalah individu, tempat, atau benda yang bisa dilihat dan dihitung. Ada beberapa kategori countable noun, diantaranya adalah name of persons, their relationships, and their occupations examples one boy, one friend, one student, two boys, two friends, two students names of animals, plants, insects examples one dog, one flower, one bee, two dogs, two flowers, two bees names of things with a definite, individual shape examples one car, one house, one room, two cars, two houses, two rooms units of measurement examples one inch, one pound, one degree, two inches, two pounds, two degrees units of classification in society examples one family, one country, one language, two families, two countries,two languages containers of nouncount solids,liquids, pastes, and gases examples one bottle, one jar, one tube, two bottles, two jars, two tubes a limited number of abstract concepts examples one idea, one invention, one plan, two ideas, two inventions, two plans Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk. Mereka digunakan bersama dengan singular verb. Beberapa kategori uncountable noun adalah food staples that can be purchased in various forms examples bread, meat, butter construction materials that can change shape, depending on what is made examples wood, iron, grass liquids that can change shape, depending on the shape of the countainer examples oil, tea, milk natural substances that can change shape, depending on natural laws examples steam, water, ice, smoke, ashes, oxygen substances with many small parts examples rice, sand, sugar groups of things that have different sizes and shapes examples clothing a coat, a shirt, a sock, furniture a table, a chair, a bed, luggage a suitcase, a trunk, a box languages examples Arabic, Japanese, Spanish abstract concepts, often with ending – ness, – ance, – ence, -ity examples beauty, ignorance, peace most – ing form examples learning, shopping, working 2. Verb kata kerja Verb adalah kata atau frasa yang menyatakan keberadaan, perbuatan, atau pengalaman. Verb dikategorikan menjadi main verb dan auxiliary verb. Dalam beberapa buku grammar, auxiliary verb disebut helping verb karena digunakan dengan main verb, modal dan to be termasuk dalam auxiliary verb. Setiap verb dalam bahasa Inggris dapat diformulasikan sebagai berikut VERB = tense + modal + have + participle + be + -ing + verb word Modal = can, could, may, might, must, shall, should, will, would Be= is, am, are Bila suatu verb menghendaki adanya suatu obyek/pelengkap disebut transitive verb, misalnya build, cut, find, rise, sleep, stay, walk, etc. Sebaliknya bila verb tersebut tidak memerlukan suatu obyek/pelengkap disebut intransitive verb, misalnya agree, arrive, come, cry, exist, go, happen, live, occur, rain, rise, sleep, stay, walk, shop. 3. Adjective kata sifat Adjective atau frasa adjective mendeskripsikan noun. Mereka digunakan untuk mendeskripsikan quantity number or amount, sufficiency number or amount needed, consecutive order order in sequence, quality appearance, dan emphasisimportant or force. ex intelligent, lazy, young, old, rich, poor, beautiful, brown, modern, etc Kebanyakan adjective dan frasa adjective memiliki satu bentuk saja. Mereka tidak berubah bentuk ketika bertemu dengan noun. 4. Pronoun kata ganti Pronoun digunakan untuk menggantikan noun. Noun yang digantikan disebut antecedent. Ada beberapa macam pronoun yaitu 1. subject pronoun examples I, you, he, she, it, we, you, they 2. object pronoun examples me, you, her, him, it, us, you, them 3. possessive pronoun examples my, your, her, his, its, our, your, their 4. relative pronoun examples who, which, whom 5. reflexive pronoun examples myself, yourself, himself, herself, itself, ourselves, yourselves, themselves. 6. reciprocal pronoun example each other. 5. Adverb Kata Keterangan Adverb dan frasa adverb menambah informasi pada verb, adjective, atau kalimat. Mereka memberikan keterangan tentang manner how something is done, frequency how often, time and date when, duration of time how long. examples tomorrow, today, yesterday, soon, always, usually, often, frequently, generally, sometimes, occasionally, seldom, rarely, hardly ever, never, not ever, already, finally, just, probably. Quickly, etc. 6. Kata Bilangan Numeralia Adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau jumlah kumpulan atau urutan tempat dari nama-nama benda. Examples ordinal numbers first, second, third, fourth, etc , cardinal numbers one, two, three, four, etc . 7. Conjunction kata sambung Conjunction adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau menghubungkan kalimat-kalimat. Examples and, or, but, etc. 8. Preposition kata Depan preposisi Preposition kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat. Preposisi biasanya diikuti oleh noun dan pronoun. Examples about, above, across, after, against, along, among, around, at, before, behind, below, beneath, beside, between, beyond, by, despite, down, during, for, from, in, into, like, near, of, off, on, out, over, since, through, throughout, till, to, under, until, up, upon, with, within, without, etc. 9. Determiner Kata Sandang Determiner tidak mempunyai arti akan tetapi mendeskripsikan noun. examples a, an, the. 10. Kata Seru Interjeksi Interjeksi mengungkapkan semua perasaan dan maksud seseorang, maka kata seru sebenarnya bukanlah kata tetapi semacam kalimat. Kata seru tidak dibahas dalam perangkat lunak penterjemah ini. Example Ah, ih, auh, uh,ah

Dikutipdari buku Diksi dan gaya Bahasa karya Gorys Keraf, sifat-sifat antonim adalah sebagai berikut: Relasi pada sifat oposisi ini termasuk dalam kata-kata yang menyatakan arah berlawanan. Contoh: Utara-Selatan, Timur-Barat, bawah-atas, kiri-kanan, dan sebagainya. Jenis Antonim 1. Antonim Biner. Jenis antonim biner merupakan yaitu jenis

Menjalin paragraf yang berkoherensi membutuhkan keahlian dari seorang penulis atau pembicara dalam mengembangkan paragraf sesuai dengan topik yang telah ditentukan tidaklah mudah, karena dalam sebuah paragraf membutuhkan penjelasan secara rinci dengan dukungan kalimat utama dan kalimat penjelas agar menciptakan sebuah paragraf yang utuh dapat dipahami oleh pembaca. Secara teori umum agar memudahkan pembaca dalam memahami ide dalam paragraf setidaknya memiliki tiga sampai dengan lima kalimat, dalam prakteknya membuat paragraf tidak semudah itu karena harus di bangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan dan keterkaitan serta tidak memiliki perulangan kata. Membuat keterpaduan antar kalimat agar menjadi paragraf yang berkoherensi memiliki pengulangan kata, konjungsi yang tepat, kata ganti orang dan penggunaan tanda baca, tentu yang berkaitan dengan kalimat utama dan kalimat pendukung. Pengertian Paragraf Menurut Para Ahli Sebelum memahami apa saja jenis-jenis paragraf ketahui terlebih dahulu apa itu paragraf menurut para ahli berikut ini Menurut Gorys Keraf 199762 mengatakan bahwa paragraf adalah himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Menurut Kuntarto 2013189 menyatakan paragraf merupakan bagian karangan yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pemikiran. Menurut Atmazaki 200683 menyatakan bahwa setiap paragraf yang baik memperhatikan kesatuan, keefektifan kalimat dan kejelasan. Melalui pemaparan apa itu paragraf dan pendapat para ahli dapat disimpulkan dalam menulis sebuah paragraf tentu memiliki tujuan dan isi paragraf dari penyusunan kalimat yang saling terpadu. Jenis-Jenis Paragraf Setelah memahami pengertian dari paragraf serta penyusunan kalimat yang baik dan bagaimana paragraf dapat menjelaskan gagasan utama agar dipahami pembaca. Tentu dalam menyampai ide dari kesatuan kalimat penting penggunaan kalimat yang memiliki tujuan dari masing-masing paragraf atau alinea. Dalam bahasa Indonesia ada beberapa jenis jenis paragraf berdasarkan hal yang ditekankan atau dominan dibicarakan dalam paragraf tersebut, jenis paragraf terbagi menjadi 3 yaitu yang pertama berdasarkan letak atau posisi kalimat utama, kedua menurut isi dan yang ketiga menurut fungsi dan tujuannya. Simak pembahasan selengkapnya dari ketiga jenis paragraf tersebut. Jenis Paragraf Berdasarkan Urutan Isi Penulis dalam membuat paragraf wajib mengetahui struktur dari isi meliputi pembuka, isi dan penutup yang disusun dengan tepat agar saling berkesinambungan. Memahami urutan penulisan ini berfungsi agar menarik perhatian pembaca, mengarahkan perhatian pembaca ke masalah dan memberikan gambaran umum. Paragraf pembuka Paragraf pembuka merupakan jenis paragraf yang berisi kalimat-kalimat berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada pokok-pokok persoalan yang akan dikemukakan. Oleh karena itu penulis harus mampu menarik simpati dengan paragraf yang menarik, memunculkan rasa ingin tahu dalam diri pembaca terhadap topik utama / persoalan yang menjadi topik utama. Hal yang bisa dilakukan dengan mengungkapkan latar belakang, suasana dan mengenal karakter dari para tokoh, menyampaikan anekdot dengan mengawali paragraf dengan pernyataan yang tegas dan kontras yang bermaksud agar pembaca melihat pokok permasalahan. Paragraf Isi Paragraf isi merupakan pokok persoalan yang biasanya terletak di antara paragraf pembuka dan penutup dan juga berfungsi untuk memaparkan, membandingkan dan menentukan gagasan dari pokok persoalan. Pada paragraf ini harus benar menuntaskan persoalan yang dibahas agar isi pembahasan tidak menggantung atau tidak jelas, dari pengembangan pokok pikiran yang disusun sehingga menyentuh bagian penutup. Paragraf penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang berfungsi untuk mengakhiri sebuah karangan yang biasanya terletak pada bagian akhir suatu karangan atau karya tulis, penulis juga dapat membuat kesimpulan atau menambahkan solusi atas persoalan yang diuraikan. Jenis Paragraf Menurut Letak Kalimat Utama Jenis paragraf berdasarkan letak atau posisi kalimat utama dapat diartikan bahwa jenis paragraf secara penempatanya diletakannya kalimat utama berdasarkan keinginan penulis. Menurut Finoza terdapat macam empat jenis paragraf berdasarkan penempatannya. Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf, paragraf ini yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul dengan uraian di paragraf berikutnya. Paragraf ini menempatkan ide atau gagasan melalui kalimat utama yang diletakkan di awal, selanjutnya akan dijelaskan secara detail dengan kalimat penjelas dan pendukung. Contoh Paragraf Deduktif Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomian. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang impor yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia SDM dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan negara. Bagi pelaku korupsi, kolusi, dan nepotisme KKN yang sangat merugikan perekonomian negara tentunya akan diberikan sanksi tegas karena yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat mem- bangkitkan perekonomiannya. Paragraf Induktif Paragraf Induktif adalah paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok permasalahan paragraf, atau secara sederhananya jenis paragraf ini kalimat utamanya berada di akhir kalimat. Paragraf induktif memberikan gagasannya melalui kalimat utama yang diletakan di akhir paragraf, ini merupakan bentuk penguatan atau penekanan dari gagasan yang hendak disampaikan. Kamu dapat mengidentifikasi paragraf induktif secara eksplisit dengan konjungsi seperti dengan demikian, jadi, oleh karena itu, oleh sebab itu. Dengan konjungsi tersebut memungkinkan kamu memahami simpulan dari paragraf tersebut. Contoh Paragraf Induktif Akhir-akhir ini kita mendengar berita ke- banjiran. Ada banyak sungai yang meluap sampai ke permukiman penduduk. Bahkan kita juga men- dengar ketinggian air sampai melewati pinggang orang dewasa. Jalanan menjadi sulit untuk dilewati akibat genangan air. Sampai-sampai ada jalan yang tidak dapat untuk dilewati sehingga alat transporta- si menjadi mogok. Oleh karena itu, berhati-ha- tilah karena musim kemarau sudah berganti dengan musim hujan. Paragraf deduktif-induktif atau Campuran Bila kalimat pokok ditempatkan pada awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf. Perhatikan contoh di bawah ini! Contoh Paragraf Campuran Dengan adanya sumber daya yang potensial di Indonesia, kita harus optimis bahwa perekonomian kita akan segera pulih kembali. Semua itu akan berhasil apabila ada kerja sama yang baik dan adanya rasa kesadaran di semua semua lapisan masyarakat. Di tahun 2013 ini semoga Indonesia menjadi lebih baik bukan hanya dari sektor ekonomi namun di segala sektor. Sebuah negara dikatakan kaya bukan dari segi kekayaan alamnya saja, tetapi juga dari segi kemakmuran penduduknya. Paragraf Ineratif Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf. Paragraf ineratif diawali dengan gagasan penjelas sebagai pengantar, kemudian disajikan gagasan utama sebagai puncaknya. Setelah itu, masih ditambahkan gagasan penjelas. Oleh karena tergolong unik, paragraf ineratif jarang ditemukan Contoh Paragraf Ineratif Bencana gempa bumi dan tsunami melanda Aceh. Selain itu, gempa bumi juga melanda Kota Yogyakarta dan beberapa kota lainnya. Banjir terjadi di Kota Jakarta. Beberapa kapal tenggelam dan hilang di perairan. Kecelakaan pesawat juga terjadi di beberapa tempat. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Berbagai bencana atau musibah yang berkaitan dengan virus penyakit juga melanda dan menelan korban yang tidak sedikit. Jenis Paragraf Menurut Tujuannya Ada 4 jenis paragraf berdasarkan tujuannya yaitu paragraf deskripsi, eksposisi, persuasi dan argumentasi, masing-masing jenis tersebut memiliki maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh penulis ke pembaca hingga mempengaruhi pembaca tersebut, berikut penjelasanya Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang dibuat untuk menyampaikan gambaran secara objektif suatu keadaan sehingga pembaca memiliki pemahaman yang sama dengan informasi yang disampaikan. Ciri-ciri paragraf deskripsi adalah bersifat informatif. Memberikan penggambaran melalui kata kata yang jelas dan terperinci dalam menguraikan suatu objek sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, meraba dan merasakan dari pokok bahasan dari paragraf tersebut. Contoh Paragraf Deskripsi Pasangan muda yang melangsungkan pernikahan minggu lalu itu tinggal di rumah petak berukuran 3×6 m. Tembok yang awalnya berwarna hijau kemudian dicat ulang berwarna putih sehingga menimbulkan kesan yang lebih luas. Terasnya banyak ditanami rerumputan, bunga-bunga, dan tanaman toga sehingga rumah terlindungi dari panasnya matahari. Suasana asri, tenang, dan damai menyelimuti hunian baru mereka. Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi dan menerangkan sesuatu pokok persoalan yang biasanya dilengkapi dengan data-data dalam paragraf yang dapat diperoleh dari penelitian, survei atau pengalaman. Contoh Paragraf Eksposisi Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini mencapai rata-rata 7-8% per tahun. Dengan demikian, pendapatan per kapita penduduk Indonesia mencapai beberapa kali lipat. Selain itu, berdasarkan data Biro Pusat Statistik, jumlah penduduk yang dikategorikan miskin juga banyak berkurang. Paragraf Persuasif Paragraf persuasif adalah jenis paragraf berisi ajakan yang disampaikan dengan bahasa singkat, padat dan menarik untuk berusaha meyakinkan, mendorong, mempengaruhi atau membujuk agar pembaca melakukan kehendak dari penulis. Contoh Paragraf Persuasif Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia terbilang masih tinggi. Dari kelahiran, selalu ada 24 kematian. Oleh karenanya, Kepada BKKN menyeru kepada para remaja yang nantinya akan memasuki masa kehamilan dan melahirkan hendaknya mencari tahu pencegahan kematian pada bayi, baik itu di dalam kandungan maupun setelah kelahiran. Diharapkan pula, calon ibu selalu mencukupi nutrisi dan gizinya. Tak hanya itu, peran suami sangat dibutuhkan dalam memberikan dukungan agar istri tidak mengalami baby blues dan bayi lahir tanpa kekurangan apapun. Paragraf Argumentasi Paragraf argumentasi adalah jenis karangan yang berisi gagasan lengkap dengan bukti dan alasan serta dijalin dengan proses penalaran yang kritis dan logis. Argumentasi dibuat untuk mempengaruhi atau meyakinkan pembaca untuk menyatakan persetujuannya. Jenis paragraf ini agar pembaca dapat menerima pendapatnya biasanya memberikan penjelasan, alasan dan bukti guna memberikan alasan kuat dan meyakinkan pokok permasalahan, tujuan untuk mempengaruhi pembaca. Contoh Paragraf Argumentasi Siswa-siswi lulusan SMA yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi hendaknya memilih jurusan sesuai dengan yang diingini. Hendaknya pula para orangtua tidak memaksa anak-anaknya untuk berkuliah di jurusan yang bertolak belakang dengan keinginan anak. Hal ini dilakukan agar setelah lulus, para sarjana dapat memperoleh pekerjaan atau bahkan dapat membuka usaha sendiri sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Mengingat, Indonesia memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi. Dilansir dari Media Indonesia, berdasarkan data BPS bahwa hingga Februari 2022 angka pengangguran di tingkat sarjana hampir 14%. Salah satu penyebab tingginya angka pengangguran tersebut adalah para lulusan tidak memiliki keterampilan yang mumpuni. MenurutGorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. ( Contoh kutipan Langsung 2# )
92% found this document useful 12 votes9K views47 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?92% found this document useful 12 votes9K views47 pagesJenis Majas Gorys KerafJump to Page You are on page 1of 47 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 14 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 19 to 43 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
GorysKeraf misalnya mengatakan kalimat adalah bagian dari ujaran yang didahului oleh kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap. Sementara Slamet Muljana: 1969 menyebut kalimat adalah keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Diksi bisa digunakan dalam sastra, esai, atau percakapan sehari-hari. Pengertian diksi membuktikan bahwa bahasa memiliki kekuatannya sendiri. Namun, apakah pengertian dari diksi? Pengertian diksi Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar pembaca dapat memahami teks dalam tulisan. Dalam setiap penulisan kalimat, selalu membutuhkan diksi. Pemilihan kata atau diksi ini penting untuk merangkai kata, kesesuaian dalam kalimat serta memberikan ekspresi pada kalimat penulis. Diksi berasal dari bahasa Latin discere, yang berarti berkata atau berbicara. Baca juga Pengertian Diksi dan Ritme dalam Bahasa Indonesia Dalam pengertian ini, diksi sering mengacu pada aktor panggung dan orator, yang harus berbicara dengan jelas untuk dipahami. Diksi dapat menentukan gaya bahasa pada suatu tulisan. Setiap kalimat, paragraf bahkan wacana membutuhkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang dibentuk oleh diksi dapat membentuk kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari suatu tulisan dan bahkan suasana. Dalam retorika, pengertian diksi adalah pilihan dan penggunaan kata - kata dalam pidato atau tulisan. Dalam ilmu fonologi dan fonetik, diksi adalah cara bicara yang, biasanya dinilai dari segi standar yang berlaku pengucapan dan deklamasi. Dalam hal ini, diksi berarti pengucapan dan artikulasi. Baca juga Retorika Pengertian, Asumsi, dan Prinsipnya Pengertian diksi menurut ahli Untuk lebih memahami tentang diksi, berikut adalah pengertian diksi menurut Gorys Keraf, Susilo Mansurudin, Widyamartaya, dan EnreGorys Keraf Gorys Keraf dalam buku berjudul Diksi dan Gaya Bahasa 2008, berpendapat bahwa diksi terbagi menjadi dua yaitu pilihan kata atau tentang pengertian kata. Sebagai pengertian kata, diksi digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, pengungkapan yang tepat serta gaya penyampaian yang lebih baik dan sesuai dengan situasi. Kedua, Keraf mendefinisikan diksi sebagai sebuah kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa makna dari gagasan yang disampaikan. Selain Itu, diksi juga dapat berupa kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan nilai, situasi yang dimiliki oleh kelompok pendengar, pembaca dan masyarakat. Baca juga Mengapa Diksi Diperlukan dalam Berbahasa? Susilo Mansurudin Diksi adalah pilihan kata. Menurut Susilo Mansurudin dalam Mozaik Bahasa Indonesia 2010, pemakaian atau pemilihan diksi yang benar, tepat serta cermat dapat membantu penulis dalam memberi nilai pada suatu kata. Pilihan diksi yang seusia dengan kata lain, akan mencegah terjadinya kesalahan penafsiran atau penafsiran yang berbeda dari penulis ke pembaca. Widyamartaya A. Widyamartaya dalam buku Seni Menuangkan Gagasan 1988, mendefinisikan diksi sebagai kemampuan seseorang untuk membedakan suatu nuansa makna dengan tepat sesuai dengan gagasan yang disampaikan. Kemampuan seseorang dalam membedakan makna tersebut, sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh kelompok masyarakat dan pendengar maupun pembacanya. Baca juga Gagasan Pokok Pengertian dan Cara Menentukan dari Teks Bacaan Enre Tidak begitu berbeda dari pendapat ahli lainnya. Menurut F. Enre dalam buku berjudul Dasar-dasar Keterampilan Menulis 1988, diksi adalah penggunaan kata yang sesuai untuk mewakili pikiran serta perawatan yang ingin disampaikan dalam pola-pola kalimat tertentu. Apabila ditarik kesimpulan, dapat diartikan diksi adalah pilihan kata yang dapat menentukan gaya bahasa untuk mengungkapkan isi pikiran, gagasan penulis agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dalam tulisan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pengertianbahasa menurut Gorys Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), Ada dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, ialah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat

Selamat Siang ^^ Saya datang nih membawa materi tentang jenis morfem dan jenis kata. Materi ini ada di kelas 10 dan kelas 11 mata pelajaran Bahasa Indonesia peminatan. Buat anak bahasa yang punya tugas dari gurunya, silahkan lihat postingan ini. Materi ini dari presentasi saat author kelas 10, jadi mohon maaf kalau bentuknya gambar 🙂 Yang ingin melihat versi PPTnya silahkan klik link disini Kata “yaitu” termasuk dalam konjungsi, jadi salah jika ada yang menggunakan untuk menyampaikan definisi. Untuk menyampaikan definisi sebaiknya menggunakan kata kerja “merupakan” atau “adalah”. Haiii .. Aku Nafis ^^ Dulu bersekolah di SMA N 1 Ungaran, sekarang aku menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Bahasa Korea Semoga bisa selalu berbagi kebaikan dengan kalian lewat blog ini 。^‿^。 View Archive
PEMBAGIANJENIS KATA MENURUT GORYS KERAF. Gorys Keraf Welbeck bisa jadi masalah bagi pertahanan. GORYS KERAF DIKSI DAN GAYA BAHASA BALE BUKU BEKAS Rare. Gorys Keraf Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas. Pengertian Diksi Menurut Para Ahli Dilihatya. GORIS KERAF BIOGRFI. Merangkum Isi Buku Komposisi Karangan Gorys Keraf Bab. Gorys
Pengertian Kata, Fungsi dan Klasifikasi Jenis Kata Dalam Bahasa Indonesia Terlengkap – Secara bahasa, “Kata” berasal dari bahasa sanskerta yakni “Katha” yang berarti konversasi, bahasa, cerita, atau dongeng. Kata merupakan unit bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Selain itu, Kata juga dapat didefinisikan sebagai elemen terkecil dalam bahasa yang bisa diucapkan atau dituliskan dan merupakan suatu realisasi dari kesatuan perasaan atau pikiran yang digunakan dalam berbahasa. Gabungan atau kumpulan kata akan membentuk frasa, klausa, dan kalimat. Kata berfungsi sebagai penyusun kalimat. Setiap kata memiliki makna yang berbeda, makna kata bisa berubah sesuai dengan penggunaannya dalam kalimat. Membuat kalimat yang efektif diperlukan beberapa jenis kata sebagai penyusunnya. Macam-Macam Jenis Kata Berdasarkan tata bahasa baku bahasa indonesia, kata diklasifikasikan menjadi 7 jenis yaitu Kata Kerja Verba Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang berfungsi menyatakan suatu tindakan, pengalaman, keberadaan atau segala bentuk kegiatan dinamis lainnya. Dalam kalimat, kata kerja berposisi sebagai predikat. Contoh kata kerja adalah makan, minum, lari dan lain sebagainya. Ciri-ciri kata kerja, diantaranya Memiliki makna perbuatan, kegiatan atau tindakan. Memiliki makna proses. Sering diikuti kata benda. Sering diikuti kata sifat atau keterangan. Sering dibentuk dengan imbuhan me-,di-ber-,ter-, me-kan, di-kan, ber-an, memper-an, dan memper-i. Kata bisa didahului kata pernyataan waktu, seperti telah, sedang, akan, hampir, segera. Dapat diperluas dengan cara menambahkan “dengan + kata sifat setelahnya, contohnya seperti Dila berlari dengan cepat dan lain sebagainya. Kata Benda Nomina Kata Benda atau Nomina adalah kata yang merujuk pada segala hal yang bisa dibendakan. Kata benda sering digunakan untuk menyebutkan makhluk hidup, benda mati maupun tempat. Contoh kata benda diantaranya manusia, ilmu, makanan dan lain sebagainya. Ciri-ciri kata benda diantaranya Dapat diperluas dengan menambahkan “yang + kata sifat”, contohnya seperti mobil yang bagus” Dibatalkan dengan kata bukan. Contohnya seperti bukan meja. Dalam kalimat bisa berkedudukan sebagai Subjek S dan Objek O. Contohnya seperti Andra membeli sepeda baru, dalam kalimat tersebut kata Andra dan Sepeda merupakan kata benda. Kata Sifat Adjektiva Kata Sifat atau Adjektiva adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sifat atau keadaan suatu hal, baik makhluk hidup, benda mata, tempat, waktu, maupun yang lainnya. Dalam penggunannya dalam kalimat, kata sifat sering digunakan untuk menjelaskan keadaan subjek S atau Objek O kalimat tersebut. Ciri-ciri kata sifat diantaranya Dapat diingkari atau dibatalkan sifatnya dengan kata “tidak” atau “bukan”. Contohnya Tidak baik, Tidak pandai dan lain sebagainya. Dapat diberikan keterangan penguat, kata penguat yang sering digunakan diantaranya seperti sangat, amat, paling, sekali, benar. Contohnya sangat luas, amat banyak dan lain sebagainya. Dapat diberikan keterangan pembanding. Kata pembanding yang sering digunakan diantara seperti lebih, kurang, paling. Contohnya Tas ini lebih mahal dari yang itu. Jika dibandingkan dengan yang itu, rasanya sepeda ini kurang bagus. Kata Keterangan Adverbia Kata keterangan atau Adverbia adalah kata yang memberikan penjelasan keterangan tentang kata lain Kata Bilangan, Kata Kerja dan Kata Sifat dalam sebuah kalimat. Namun kata keterangan tidak bisa menerangkan kata benda atau kata ganti benda. Secara bahasa, Adverbia berasal dari Bahasa Latin, yaitu “ad” yang berarti untuk dan “verbum” yanga berarti kata. Dalam struktur kalimat, kata keterangan biasanya dilambangkan dengan K yang berarti keterangan. Ciri-ciri kata keterangan diantaranya yaitu Memberikan penjelasan tentang kata lain. Tidak bisa digunakan untuk menjelaskan kata benda atau kata ganti benda. Biasanya terletak di bagian awal atau akhir kalimat. Bisa digunakan pada semua jenis kalimat. Kata Ganti Promina Kata ganti atau Pronomina adalah jenis kata yang digunakan untuk menggantikan posisi kata benda atau orang dalam kalimat. Fungsi kata ganti pronomina yaitu untuk memperhalus kalimat yang diucapkan atau ditulis. Contoh kata ganti diantaranya seperti aku, kami, kita, mereka, dan lain sebagainya. Ciri-ciri kata ganti, diantaranya yaitu Biasanya dalam sebuah kalimat, kata ganti menduduki posisi Subjek S dan Objek O. Hanya pada kalimat tertentu pronomina digunakan sebagai predikat. Jenis kata ganti yang digunakan berubah-ubah sesuai dengan kata yang ingin digunakan dan penggunaannya dalam kalimat. Kata Bilangan Numeralia Kata bilangan atau Numeralia adalah jenis kata yang berfungsi untuk menyatakan jumlah benda atau urutannya dalan suatu deretan. terdapat 2 jeniskata bilangan yaitu Kata Bilangan Tentu Takrif Yaitu kata bilangan yang digunakan jika sudah jelas berapa nominal yang dimaksudkan , contohnya seperti satu, ketujuh, setengah dan lain sebagainya. Kata Bilangan Tak Tentu Contohnya seperti Beberapa, seluruh, banyak dan lain sebagainya. Kata Tugas Kata tugas adalah salah satu jenis kata dalam bahasa indonesia yang hanya memiliki makna gramatikal atau bisa berubah sesuai konteksnya dan tidak memiliki makna leksikal atau makna tetap. terdapat beberapa kelompok kata tugas diantaranya yaitu Kata Depan Preposisi Kata Depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat yang diikuti oleh nominal atau pronominal. Kata depan merupakan kata yang menghubungkan kata benda dengan bagian kalimat. Umumnya, kata depan digunakan untuk mengantar objek penyerta kalimat dan tidak boleh mengantarkan subjek kalimat. Contoh kata depan diantaranya yaitu kepada, dalam, akan, dengan dan lain sebagainya. Kata Penghubung Konjungsi Kata penghubung/Kata Hubung/Kata Sambung adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dengan kata lainnya dalam sebuah kalimat, atau satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam sebuah paragraf. Contoh kata penghubung diantaranya seperti dan, serta, atau, padahal dan lain sebagainya. Kata Sandang artikula Kata Sandang atau artikula adalah kata yang tidak memiliki makna yang digunakan untuk menjelaskan kata benda nomina atau kata tertentu. Kata sandang bisa digunakan untuk mendampingi kata benda dasar ataupun kata benda turunan atau kata tertentu lainnya. Biasanya kata sandang terletak sebelum kata benda yang dijelaskannya. Contoh kata sandang diantaranya Yang, sang, kaum, para, si dan lain sebagainya. Kata Seru Injeksi Kata seru adalah jenis kata dalam bahasa indonesia yang digunakan untuk mengungkapkan isi perasaan penulis atau pembicara. Kata seru digunakan untuk menegaskan perasaan tersebut. Contoh kata seru diantaranya seperti aduhai, amboi, ah, sial dan lain sebagainya. Partikel Penegas Partikel penegas adalah jenis kata yang tidak memiliki arti jika berdiri sendiri dan berfungsi untuk menampilkan unsur yang diiringan, terdapat 4 partikel penegas, diantaranya -kah, -lah, -tas, dan -pun. Demikian artikel tentang “Pengertian Kata, Fungsi dan Klasifikasi Jenis Kata Dalam Bahasa Indonesia Terlengkap” semoga bermanfaat. Baca Artikel Lainnya Pengertian Kata Sandang, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh Kata Sandang Artikula Terlengkap Pengertian Kata Tugas, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh Kata Tugas Terlengkap Pengertian Konjungsi, Macam Macam dan Contoh Konjungsi Lengkap Pengertian Kata Kerja Verba, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh Kata Kerja Terlengkap Pengertian Tata Bahasa, Ciri, Sifat, Sistem Gramatikal, Macam dan Bidang Tata Bahasa Terlengkap Dibawah ini disampaikan pengertian dari jenis-jenis gaya bahasa di atas yang dirumuskan secara bebas oleh peneliti berdasarkan pemahaman yang penulis peroleh dari berbagai sumber, “Diksi dan Gaya Bahasa” karya Gorys keraf, juga karya Henry Guntur Tarigan, Rahmat Joko Pradopo dan dijumpai di segenap buku yang membicarakan gaya bahasa. 1. Jakarta - Majas seringkali ditemukan di kehidupan sehari-hari. Salah satu majas yang kerap dijumpai dalam percakapan dan juga karya sastra ialah majas metafora. Apa itu majas metafora? Simak pengertian, jenis, serta contoh majas Majas MetaforaMajas atau gaya bahasa merupakan istilah dalam bidang linguistik yang berarti kiasan. Penggunaan majas biasa ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Di samping itu, majas juga banyak terkandung dalam karya sastra seperti puisi, prosa, cerpen, dan novel. Ada beragam jenis majas, salah satunya ialah majas etimologis, kata metafora berasal dari bahasa Yunani yakni "meta" dan "phere", yang bermakna transfer atau memindahkan. Seorang ahli bahasa terkemuka, Gorys Keraf, mengkategorikan majas metafora sebagai majas perbandingan. Majas perbandingan sendiri merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses menyamakan, melebihkan atau pun Keraf mendefinisikan majas metafora sebagai analogi yang meletakan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan. Sementara itu, menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, metafora memiliki makna pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Jadi, kiasan yang digunakan mengacu pada persamaan atau perbandingan sifat yang dimiliki oleh suatu bisa diartikan sebagai pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata semacam 'seperti', 'layaknya', 'bagaikan', 'bak' membandingkan suatu benda dengan benda Majas MetaforaMenurut Kerbrat Orecchioni, berdasarkan bentuknya, majas metafora dibagi menjadi dua jenis, diantaranya Majas Metafora Eksplisit metafora in praesentiaMajas metafora eksplisit adalah majas yang membandingkan secara langsung antara suatu objek dengan objek pembandingnya. Karena objeknya disandingkan secara langsung, maka hal ini membuat kandungan atau makna dari kalimat tersebut menjadi terkesan sangat eksplisit atau majas metafora eksplisit Ayu merupakan bunga desa di wilayah contoh kalimat di atas, penulis menyatakan dengan jelas bahwa Ayu memanglah bunga desa di wilayah tersebut. Istilah bunga desa artinya perempuan tercantik di suatu desa. Majas Metafora Implisit Metafora in Absentia Iklan Berbanding terbalik dengan metafora eksplisit, majas metafora implisit tidak membandingkan objek pembanding secara langsung, akan tetapi menggunakan ungkapan-ungkapan atau kata-kata yang majas metafora implisit Di wilayah itu, kabarnya ada bunga desa yang amat terlihat jelas perbedaan contohnya dengan jenis majas sebelumnya. Kalimat majas metafora di atas tidak menyatakan secara spesifik bunga desa yang Majas MetaforaBerikut ini contoh penggunaan majas metafora yang dirangkum dari berbagai sumber. Malang sekali nasib bunga desa itu. bunga desa perempuan tercantik di suatu desa. Diah sering menjadi buah bibir di sekolah. buah bibir bahan pembicaraan. Orang itu terkenal panjang tangan. panjang tangan suka mencuri. Aji adalah anak emas di keluarganya. anak emas anak kesayangan. Dasar lelaki buaya darat! lelaki buaya darat laki-laki yang suka menggoda perempuan. Ardi sering dijuluki sebagai kutu buku di kelasnya. kutu buku orang yang hobi membaca buku. Masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin. kepala dingin tenang. Si jago merah berhasil melahap rumah dalam waktu sekejap. jago merah api. Kelahiran buah hati amat ditunggu ibunda. buah hati anak. Saat pergi dinas ke luar kota, ayah selalu membeli buah tangan untuk keluargaku. buah tangan oleh-oleh.Demikian pengertian, jenis, serta contoh kalimat majas metafora. Selamat DITA PANGESTUBaca juga Contoh Majas Hiperbola, Pengertian dan Ciri-CirinyaIkuti berita terkini dari di Google News, klik di sini.
C Menurut Gorys Keraf, kata dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu: 1. kata benda 2. kata sifat 3. Kata kerja 4. kata tugas 2. Kata benda Penggolongan Kata berdasarkan pada kata benda A. Pengertian kata benda Kata benda adalah nama dari suatu benda atau segala yang dibendakan. Kata benda disebut juga substantiva atau nomina.

1. Les phrases négatives, affirmatives et interrogatives a. Phrase comportant le verbe to be Une phrase affirmative se construit sur le modèle suivant sujet + verbe + complément. Ex. John is a boy. John est un garçon. Une phrase négative se construit sur le modèle suivant sujet + verbe + not + complément. Ex. Jane is not a boy. Jane n'est pas un garçon. Une phrase interrogative se construit sur le modèle suivant verbe + sujet + complément + ? Ex. Is he a boy? Est-il un garçon ? b. Phrase comportant le verbe to have La construction des phrases avec le verbe to have est la même qu'avec le verbe to be. Une phrase affirmative se construit sur le modèle suivant sujet + verbe + complément. Ex. They have a son. Ils ont un fils. Une phrase négative se construit sur le modèle suivant sujet + verbe + not + complément. Ex. They have not a daughter. Ils n'ont pas de fille. Une phrase interrogative se construit sur le modèle suivant verbe + sujet + complément + ? Ex. Have they children? Ont-ils des enfants ? c. Phrases au présent simple Une phrase affirmative contenant un verbe au présent simple se construit sur le modèle suivant sujet + verbe + complément. Ex. Mark plays tennis very well. Mark joue très bien au tennis. Une phrase négative comportant un autre verbe que to be et to have se construit sur le modèle suivant sujet + auxiliaire + not + verbe + complément. Ex. Mark does not play tennis very well. Mark ne joue pas très bien au tennis. They do not play tennis very well. Ils ne jouent pas très bien au tennis. De même, une phrase interrogative se construit avec un auxiliaire, sur le modèle suivant auxiliaire + sujet + verbe + complément + ? Ex. Does Mark play tennis? Mark joue-t-il au tennis ? Do they play tennis? Jouent-ils au tennis ? Remarques – Au présent simple, pour construire des phrases interrogatives ou négatives, on doit utiliser l'auxiliaire do pour toutes les personnes sauf à la troisième personne du singulier où l'on utilise does. Ex. "Do you speak English? – No, I don't speak English." Parles–tu anglais ? – Non, je ne parle pas anglais. » "Does Sheila drive her car? – No, she doesn't drive her car." Sheila conduit–elle sa voiture ? – Non, elle ne conduit pas sa voiture. » – Dans les phrases négatives, on utilise couramment la forme contractée. Ex. Jane isn't a boy. = Jane is not a boy. They haven't a daughter. = They have not a daughter. Mark doesn't play tennis very well. = Mark does not play tennis very well. d. Phrases au présent progressif Une phrase affirmative comportant un verbe conjugué au présent progressif se construit sur le modèle suivant sujet + auxiliaire be + verbe en –ing + complément. Ex. Paul is eating an apple. Paul mange une pomme. Une phrase négative se construit sur le modèle suivant sujet + auxiliaire be + not + verbe en –ing + complément. Ex. Mark is not eating an apple. Mark ne mange pas de pomme. Une phrase interrogative se construit sur le modèle suivant auxiliaire be+ sujet + verbe en –ing + complément + ? Ex. Is Mark eating an apple? Mark mange-t-il une pomme ? Remarque L'auxiliaire be est conjugué au présent de la façon suivante – I am – you are – she / he / it is – we are – you are – they are 2. Les phrases réduites les question tags Les question tags viennent toujours en fin de phrase. Elles permettent d'obtenir une confirmation par une question. Ex. Jane is French, isn't she? Jane est française, non ? These pupils are working hard, aren't they? Ces élèves travaillent dur, n'est-ce pas ? They are not intelligent, are they? Ils ne sont pas intelligents, si ? a. Phrase affirmative Lorsque la phrase de départ est à la forme affirmative, la question tag est à la forme négative. Ex. Your house is near Paris, isn't it? b. Phrase négative Lorsque la phrase de départ est à la forme négative, la question tag est à la forme affirmative. Ex. These cakes aren't very good, are they? c. Remarques Le sujet des question tags est toujours un pronom personnel she, they, etc.... Ex. Mark is not running very fast, is he? L'auxiliaire est toujours placé au début de la question tag. Ex. Kate's dog is black, isn't it? L'essentiel Voici quatre phrases qui résument les règles à appliquer dans les question tags. Phrases négativesHe is not playing, is he?Cindy is not your sister, is she? Phrases affirmativesPeter lives in New York, doesn't he?You are my friend, aren't you? Vous avez déjà mis une note à ce cours. Découvrez les autres cours offerts par Maxicours ! Découvrez Maxicours Comment as-tu trouvé ce cours ? Évalue ce cours !

vs2Lq.
  • lm59lyefbu.pages.dev/471
  • lm59lyefbu.pages.dev/102
  • lm59lyefbu.pages.dev/431
  • lm59lyefbu.pages.dev/75
  • lm59lyefbu.pages.dev/238
  • lm59lyefbu.pages.dev/157
  • lm59lyefbu.pages.dev/29
  • lm59lyefbu.pages.dev/7
  • jenis jenis kata menurut gorys keraf